Begitu nikmatnya mata dapat memandang, kuping bisa mendengar dan hati dapat merasakan. Namun apa lacur, tetap saja kita lupa akan nikmat itu, lupa kepada saudara-saudari kita yang tidak tahu malam dan siang, lupa kepada saudara-saudari kita yang tak bisa mendengar alunan suara merdu dan nyanyian alam. Lalu pertanyaan keluar “nikmat mana lagi yang kamu dustakan?”. Tertuju pada siapakah pertanyaan itu diarahkan?
Kalau saja penglihatan mata setajam mikroskop? Mungkin seuntai kata indah akan menguap, wajah ganteng dan rupawan akan terabaikan, paras cantik nan elok akan sirna.
Andai saja pendengaran telinga sejernih pendengaran nabi Sulaiman? Mungkin kita sulit tidur, karena kuping ini pekak mendengar suara-suara yang datang dan pergi silih berganti dari berbagai penjuru angin yang tak bisa ditolak.
Bila saja tubuh ini sakit? Mungkin segala makanan dan minuman akan terasa hambar dan pahit, tetapi bila rasa itu tiada apalah jadinya.
[As Sajdah:9]
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
[Al Mulk:23]
Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati." (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.
[Al Mu'minuun:78]
Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
[Al Mu'min:61]
Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
[Al A'raaf:10]
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
Sedikit Sekali Yang Bersyukur
disharekan
DetakHIDUP
on Rabu, Maret 25, 2009
/
Kategori
Bersyukur,
Hati,
Nikmat,
Pendengaran,
Penglihatan
BOOKSearch: BEST SELLER BOOKS AND HOT NEW RELEASES? monggo :) KLIK DISINI (: «« Cara mudah cari referensi pustaka
2 Komentar:
manusia memang serakah dan jarang yang mau bersyukur atas nikmat dari Allah. telinga,mulut, mata, tangan, kaki, kuku bahkan air mata. berapa duit yang harus kita keluarkan andai mata tidak bisa berair.berapa kali dalam satu menit kita harus meneteskan air ke mata ini. berapa harga sebuah hidung ini, untuk operasi biar mancung saja berapa juta rupiah.. berapa harga klep jantung bocor.. berapa harga sebuah ginjal.. berapa harga harga paru-paru ini. ada yang mau jantungnya dibeli.. pasti tidak ada... semua itu tidak tidak ada nilainya karena memang kita tidak akan mampu menilainya karena sangat mahalnya....ya allah ternyata kita ini mahkluk yang tidak pandai bersyukur kepada-Mu..
betul mas..., namun seyogyanya kita jangan berhenti di "tidak pandai bersyukur". kalau bisa kita tingkatkan kaji dan laku syukurnya itu sampai ketemu yang namanya "bisa bersyukur" atas nikmat-nikmat yang Allah berikan.
Posting Komentar