Dzikrullah, mengingat Allah ya ke Allah, yang tak tergambarkan, bukan rupa, tidak warna, bukan huruf dan bukan pula buyi. La… bukan, bukan yang itu dan bukan pula yang itu-itu, karena yang itu-itu semua adalah tanda. Saya tidak mencari tanda, yang saya cari adalah yang bukan tanda yaitu Sang Maha Pencipta semua tanda, yang mutlak adzali abadi, yang berbeda dengan segala sesuatu, karena Dia yang meliputi segala sesuatu. AHAD... ya seperti nabi Ibrahim yang mencari Sang Pencipta alam semesta. “Ingatlah Allah disaat berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring” [Ali 'Imran:191]
Lihatlah wujud diri ini adalah ayat kauniah sebagai tanda adanya daya hidup. Manusia ada jagad atau raga dan ada jiwa atau roh. Dan pertandanya ruh itu adalah nafas. Maka perhatikalah nafas yang berdaya hidup itu dengan rileks, biarkan nafas bergerak sendiri secara alami dan fitrah. “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu” [Al Baqarah:152].
Di saat pikiran sudah tidak liar dangan wajah kesadarannya tidak lagi melenceng kemana-mana, kecuali terarah hanya kepada daya hidup. Saat itulah posisi untuk mengingat-Nya. Dan ketika ingat datang ke dalam jiwa, maka panggilah Dia, Ya Allah…, sekuat-kuatnya Ya Allah…, Setotal-totalnya Ya Allah… dengan teguh dan kuat [jahaduu]. “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. [Ar Ra'd:28].
Ingat Allah Ke Allah
BOOKSearch: BEST SELLER BOOKS AND HOT NEW RELEASES? monggo :) KLIK DISINI (: «« Cara mudah cari referensi pustaka
2 Komentar:
Berapa banyak orang gelisah karena jauh dari mengingat Allah. Namun bila
Allah mengujinya dengan kesengsaraan baru ia ingat bahwa Allah-lah yang memberinya pertolngan dan rizki.
Lupa adalah sifat manusia, namun Allah tidak pernah lupa menganugrahi rasa ingat kepada setiap manusia. Tinggal kita saja mau atau tidak menggunakan rasa ingat itu. Ingatlah Allah, karena bermulanya suatu kesadaran diri itu berawal dari rasa ingat untuk mengingati Allah.
Ingatlah Allah, maka Allah ingat kamu [Al Baqarah:152]. dan “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. [Ar Ra'd:28].
Kalau kita lupa kepada Allah namun Allah masih berkenan mengingatkan kita. Maka Allah berikan pertolongannya kepada kita agar kita mau kembali sadar dan bersegera mengingati Allah kembali dengan rela atapun terpaksa.
Bentuknya dan namanya bisa bermacam-macam. Tergantung tahu kita mau kasih nama apa atas pertolongan Allah itu. Misalnya, ada yang menamakan musibah, ada pula yang menamakan rizki dst - kalau dari kejadian-kejadian tersebut kita menjadi ingat kembali kepada Allah [tepatnya diingatkan kembali oleh Allah untuk segera ingat kembali kepada Allah] maka ini berarti pertolongan Allah yang melewati kejadian yang namanya musibah, rizki dst.
Posting Komentar