Jalannya Yang Lurus-Lurus Saja

Pak Mustakim tinggal wilayah Jakarta Timur. Di pagi yang cerah, beliau sudah berpakaian rapih dengan sepatu disemir mengkilap. Ditemani anaknya si Gondrong, pak Mustakim manikmati pisang goreng dan secangkir teh manis yang disajikan istrinya dalam kondisi hangat-hangat. Sambil menikmati gorengan pisang, si Gondrong membuka obrolanya.
Mau kemana Pa pagi-pagi gini kok sudah rapih?
Mau nengok nenek mu di Cikampek.
Mau lewat mana Pa?
Memangnya ada apa Drong, kamu tanya-tanya lewat mana?
Kalee mau muter-muter dulu?
Ya enggak lah, masa muter-muter dulu, bisa pusing entar. Yang jelas Papa mau lewat jalan TOL saja supaya tidak susah.

Mari cermati cerita singkat diatas, yang pertama: untuk membuat jalan tol sejauh 73 km dari Jakarta ke Cikampek tentunya tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan; kedua: butuh waktu lama untuk membangunnya sampai jadi; yang ketiga: jarak tempuh dari Jakarta ke Cikampek menjadi lebih cepat; keempat: jalan tol sudah ada, tinggal mau apa tidak menggunakannya.

Begitu juga Rasulullah telah membangun jalan lurus menghadap Allah, merupakan perjalanan kesadaran ruh manusia Min-Ruhi [Ruh-Ku], ruh milik Tuhan, ruh Tuhan, maka lalu ruh itu dengan kehendak Tuhan kembali kepada Tuhan [Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun = Aku adalah milik Tuhan, dan Akupun kepada Tuhanku Kembali] seperti fitrahnya di zaman azali “Alastu biRabbikum qoolu balaa syahidna…” [172]. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" [Al A'raaf: 172]

[45] Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', [46] (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. [Al Baqarah: 45-46]

[5] Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.[6] Tunjukilah kami jalan yang lurus. [7] (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. [Al Faatihah:5-7]

Tidak usah diurai kepanjangan, sudah cukup kembalikan saja kepada Allah dan Rasulullah “farudduhu ilallahi wa rasulih”. Karena sesungguhnya menghadap Allah dengan lurus [inni wajjahtu wajhia lilladzi fatharas samawati wal ard haniifa…] merupakan atas pertolongan Allah dan petunjuk Allah.

BOOKSearch: BEST SELLER BOOKS AND HOT NEW RELEASES? monggo :) KLIK DISINI (:   ««  Cara mudah cari referensi pustaka

Related Post



0 Komentar:

Posting Komentar

 
 

POPULAR Detak Hidup

KOMEN Detak Hidup

BACA Detak Hidup

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner