Rahmat Allah

Tergelitik sebuah kalimat yang berbunyi “perbedaan itu adalah rahmat”. Rasa ingin tahuku menggeliat dan terus berusaha untuk cari tahu apa dan bagaimana “perbedaan” serta “rahmat” itu.

Yang beda, yang tidak sama, adalah untuk saling mengisi, saling melengkapi, saling belajar, saling mengerti, saling memahami, saling berbagi dan saling menghormati. Pokoke, saling dan saling yang bertumpu pada kebaikan, kemaslahatan dan kemakmuran.

Seyogyanya janganlah berhenti pada perbedaannya tetapi sampailah kepada rahmat-Nya, karena dibalik perbedaan itu ada “rahmat” dan “Nya”, maka ber-ada-lah di atas perbedaan itu sehingga kita bisa melihat perbedaan itu merupakan“rahmat-Nya”.

Dan rahmat Allah itu…

[Al A'raaf:156]
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat, sesungguhnya kami kembali kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami."

[Az Zukhruf:32]
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.

[Al Ahzab:43]
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya, supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

[Faathir:2]
Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

[Ad Dukhaan:4-7].
[4]. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, [5]. (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, [6]. sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, [7]. Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini.

[Al Anbiyaa':107]
Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

[An Naml:77]
Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

[Al Jaatsiyah:20]
Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.

[Ali 'Imran:74]
Allah menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar.

[Al An'aam:133]
Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain

[Al Ahzab:17]
Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.

[Al Insaan:31]
Dan memasukkan siapa yang dikehendakiNya ke dalam rahmat-Nya. Dan bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang pedih.

[Al Kahfi:58]
Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya.

[Huud:9]
Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.

[Ar Ruum:33-34]
[33]. Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka mempersekutukan Tuhannya, [34]. sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kamu sekalian, kelak kamu akan mengetahui.

[Ar Ruum:48-50]
[48]. Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. [49]. Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa. [50].Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

[Al A'raaf:57]
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.

[An Naml:63]
Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).

[Al Qashash:73]
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.

[Al 'Ankabuut:20-21]
[20]. Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [21]. Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.

[Huud:28].
Berkata Nuh: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?"

[Huud:66]
Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

[Huud:118-119]
[118]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, [119]. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.

[Asy Syuura:8]
Dan kalau Allah menghendaki niscaya Allah menjadikan mereka satu umat, tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong.

[An Nisaa':113]
Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.

[Yusuf:56]
Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.

[Yunus:57-58]
[57]. Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. [58]. Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."

[Al Kahfi:65]
Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.

[Al Baqarah:178]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik. Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih

[An Nisaa':83]
Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja.

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Abbas r.a., bahwa ada seorang lelaki yang berkata: "Wahai Rasulullah, apa itu dosa besar?" Rasulullah saw. menjawab (artinya), 'Syirik kepada Allah, pesimis terhadap karunia Allah, dan berputus asa dari rahmat Allah'.

Dalam hadits Abu Hurairah r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda, "Sekiranya hamba Mukmin tahu siksa yang Allah siapkan di sisi-Nya, tentu tidak ada seorang pun yang berharap (optimis) bisa masuk Surga. Sekiranya orang kafir tahu rahmat yang Allah siapkan di sisi-Nya, tentu tidak seorang pun yang berputus asa (pesimis) masuk Surga-Nya."

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat, diturunkan ke bumi hanya satu rahmat untuk penduduk dunia, maka mencukupi hingga habis ajal mereka, dan Allah akan mencabut rahmat itu yang satu pada hari kiamat untuk menggenapkan pada yang sembilan puluh sembilan, untuk diberikannya kepada para wali dan ahli taat kepada-Nya." (HR. Muslim)

Dari abu hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw bersabda,” Tatkala Allah menciptakan makhluk, Ia menulis pada suatu kitab, kitab itu berada di sisi-Nya di atas Arasy, bertuliskan: Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku (HR. Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: ”Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku, akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar.” (HR. Muslim)

BOOKSearch: BEST SELLER BOOKS AND HOT NEW RELEASES? monggo :) KLIK DISINI (:   ««  Cara mudah cari referensi pustaka

Related Post



4 Komentar:

Anonim mengatakan...

rakhmat sangat luas maknanya. makna yang sederhana rakhmat adalah keselamatan atau sesuatu yang baik. tidak marah adalah rakhmat, memaafkan orang lain adalah rakhmat. bahagia adalah rakhmat. selamat dari kecelakaan adalah rakmat. tidak masuk neraka adalah rakmat.. maka islam adalah rakhmatan lil alamin bagaimana kita bisa menebarkan rakhmat ini kepada seluruh umat, tidak perduli seiman atau tidak seiman, termasuk kepada alam dsb.

Anonim mengatakan...

yang bisa rakhmatan lil alamin yang sudah jelas dan pasti adalah yang dikasih rakhmatan lil alamin itu [Rasulullah]. Saya, mas tohar dan sterusnya, hanya berupaya sekuat tenaga untuk berkhidmat / melayani / membagi [a’malan shalihan] dan berbagi manfaat [karunia Allah] bagi manusia lainnya atau lebih dari itu jika memang Allah menghendaki untuk itu.

Anonim mengatakan...

sebatas berusaha dan berdoa. selebihnya adalah urusan dari Allah. minimal berusaha untuk berbuat baik kepada orang disekitar juga bagian dari rakhmat. life is too short, rugi kalau tidak kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya baik vertikal dan horizontal.

Anonim mengatakan...

hubungan vertikal harus berdasar kepada hubungan horizontal. keduannya tidaklah berjalan nafsi-nafsi. namun karena praktiknya bisa jadi susah. maka seolah-olah memang berjalannya itu sendiri-sendiri.

dalam kontek berbuat baik saja terkadang kita masih pilah & pilih. padahal Allah SWT berbuat baik tidak pilah dan pilih. Wa ahsin kama ahsanalloha ilaika. oleh karenanya orang yang berbuat baik dekat dengan rahmat-Nya.

contoh sederhannya. "hayya ‘ala shalah…” jawaban kita pasti “la haula wala quwwata illa billah…”. ini sebagai suatu pertanda bahwa kita memang seperti itu adanya. namun jika kita masuk ke dalam ranah tahu, maka yang akan terjadi adalah…... tak kunjung habis. kita bisa dibuat sibuk oleh tahunya kita sendiri, oleh tahunya si A, B, C dst. finishing touch nya adalah “farudduhu ilallahi wa rosulih”.

Mengapa shalat? Karena berawal dari shalatlah perbuatan kita tercegah dari perbuatan keji & munkar. artinya adalah sebagaimana sabda Rosul “amalan yang pertama kali dihisab dari seseorang pada hari kiamat kelak adalah shalat. jika shalatnya itu baik, akan baik pula seluruh amalnya dan jika rusak shalatnya, akan rusak pula seluruh amal perbuatannya. [HR. Annas bin Malik]

Posting Komentar

 
 

POPULAR Detak Hidup

KOMEN Detak Hidup

BACA Detak Hidup

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner