Mulud atau muludan berasal dari kata maulid yang berarti kelahiran. Kata muludan sangat familier bagi orang-orang Cirebon, namun buat wilayah lain seperti Jakarta mengenalnya dan menyebutnya sebagai Maulid Nabi Muhammad. Terlepas dari pendapat pro dan kontra mengenai peringatan maulid nabi atau muludan saya tidak mau berpolemik tentang hal ini.
Mendengar kata muludan “isun dadi kelingan ning Cirebon, kelingan nig wong tuo, ning sedulur, batur-batur, sekabene, tumplek dadi siji”. Walaupun dahulu saya tidak ngerti sama sekali apa itu muludan, tapi saya bisa merasakan bahagia dan gembira kala muludan di Trusmi itu tiba.
Mari kita suri tauladani sifat-sifat beliau yang mudah tapi susah, yaitu: Sidik [jujur], Amanah [dipercaya], Tabligh [menyampaikan], Fathonah [cerdas]. Mudahnya karena mungkin serdari kecil sudah hafal diluar kepala [mudah dihafal] dan susahnya karena mungkin kita masih berada di sifat-sifat mustahilnya, yaitu Kizib [dusta], Khianat [ingkar], Kitman [menutupi], Baladah [bodoh]. Semoga Allah membimbing kita dapat mesuritauladani sifat-sifat beliau yang sangat mulia itu.
Rasulullah bersifat sidik atau jujur [terang/jelas], murni, lurus. Karenanya Rasulullah itu amanah [dipercaya] atas kesidikannya, kejujurannya [terang/jelas], kemurniannya, kelurusannya. Output-nya [Tabligh] Rasulullah adalah sidik itu sendiri, yang bukan rekayasa, bukan perkiraan dan tidak mengada-ada, bukan angan-angan, tetapi kesaksiannya Beliau disampaikan dengan jujur [terang/jelas], murni lagi lurus. Sidik di tabligh [disampaikan] tetap jadi sidik, tidak ada amanah yang berubah, tidak ada yang ditambah-tambah, tidak ada yang melenceng, karenaya disebut fathonah [cerdas] spiritualnya.
Kesimpulannya: Jika sidik [jujur] maka akan amanah [dipercaya], jika amanah [dipercaya] maka tablignya [penyampainnya] pasti sidik [jujur] dan amanah [dipercaya] kejujurannya [sidiknya], dan jika bertabligh maka tablighnya fathonah [tidak ada yang berubah] yaitu jujur [terang/jelas], murni lagi lurus.
Dengan peringatan muludan, mari kita mengenal Muhammad Rasulullah dengan mensuritauladani ahlak-Nya. Dengan peringatan maulid Nabi Muhammad mari kita sampaikan shalawat dan salam kepada belaiu, sebagaimana Allah dan para malaikatnya menyampaikan shalawat serta salam kepada nabi Muhammad.
Muludan
BOOKSearch: BEST SELLER BOOKS AND HOT NEW RELEASES? monggo :) KLIK DISINI (: «« Cara mudah cari referensi pustaka
2 Komentar:
shidiq, amanah, tabligh, fatonah adalah 4 sifat dibalik sholawat nabi itu sendiri. tuntunan untuk memperbanyak baca sholawat bukan berarti kita harus bersholawat ratusan atau ribuan kali setiap hati, tetapi selain bersholawat, kita hendaknya bisa menauladani 4 sifat yang termaktub tersebut. apa artinya bersholawat kalau kita tidak meniru akhlak beliau?
Trima kasih masukkannya mas.
dapat bersholawat sedikit atau banyak alhamdulillah
dapat menauladani ahlak nabi sedikit atau banyak alhamdulillah
dapat kedua-duanya alhamdulillah
insya Allah tidak ada yang percuma
baik sangka dan berbaik sangka kepada Allah saja disetiap melihat dan mendengar, agar hati yang tenang tentram ini tidak dibalik rasanya menjadi rasa sebaliknya oleh persepsi [sangkaan] pikiran kita kepada sesuatu.
Posting Komentar