Percontohan Secara Live

Hidup manusia terus bergulir, jika Sang Pengulir Hidup masih berkenan memberikan kehidupan. Kehidupan yang dijalani oleh setiap manusia pada dasarnya cuma sekedar memilih dari berbagai alternatif pilihan yang komplit dan sangat sempurna, juga termasuk hukum-hukumnya (sunatullah) yang berlaku dalam memilih turut menyertainya. Memilih keburukan pasti mendapatkan keburukan, dan memilih kebaikan pasti mendapatkan kebaikan, dan kalau ada yang mau menyebutnya sebagai hukum sebab akibat, ya boleh juga. Kehidupan manusia merupakan bentuk percontohan secara live disajikan Allah untuk kehidupan manusia pula, kira-kira maksudnya adalah agar kita tak terlalu jauh melangkah dalam pencarian yang berbelit-belit, cukup dengan melihat percontohan yang ada. Seperti ingin berlaku baik, lihatlah orang yang berlaku baik dan apa yang didapatkan dari kebaikannya itu, atau ingin berlaku buruk, lihatlah orang yang berlaku buruk dan apa akibat dari perbuatannya.

Ikro-lah hidup dan kehidupan yang majemuk ini yang ada disekelilingmu, atau bahkan lebih luas dari itu, pilihlah dengan tepat, arif dan bijak sesuai kemampuanmu. Jangan sampai salah pilih percontohannya, karena dibelakangnya telah menunggu hukum-hukum akibat dari pilihan-pilihan itu.

Kitab hidup dan kehidupan kita harus diukir dengan prestasi bermanfaat bagi sesama, tinggal kita pintar-pintar saja memilah dan memilih fasilitas kemudahan itu, yang telah disanjikan oleh Allah secara gamblang, terbentang dengan jelas, dan terjabar secara rinci dalam realitas kehidupan ini, lalu apa lagi yang membuat kita ragu dalam melangkah, bukankah semuanya telah menjadi tampak dan jelas, yang haq adalah haq dan yang bathil itu adalah bathil.

Lalu lakukanlah dengan tertib, sesuai rambu-rambu yang berlaku, niatkan, luruskan, teguhkan, sukai dan terima kondisi ini sebagai anugerah Ilahi, yang merupakan bagian dari perjalanan hidup dan kehidupan yang harus kau jalani sebagai khalifah filardhi.

Untuk itulah mari kita coba barang sejenak, menyadari perjalanan kehidupan kita, pasti berbeda dengan yang lain. Sadarilah dengan kemauan untuk bersedia mendengarkan, mau memperhatikan dan mau untuk merasakan (care) perjalanan itu, nanti kita akan dibuat mengerti oleh yang Maha Mengerti dari apa-apa yang belum kita mengerti tentang percontohan kehidupan ini.

Realitasnya orang menjalani kehidupan adalah memilih, "Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" (al-baqoroh: 185).

BOOKSearch: BEST SELLER BOOKS AND HOT NEW RELEASES? monggo :) KLIK DISINI (:   ««  Cara mudah cari referensi pustaka

Related Post



2 Komentar:

Anonim mengatakan...

Jadi Khalifah fil ardh bukan pilihan, jadi hidup bukan pilihan. Tau-tau udah hidup dengan menyandang sebutan Khalifah fil ardh :)

Menjalani hidup baru pilihan. Kata Rendra:
Membuat pilihan adalah awal kebahagiaan. Meyakini pilihan adalah kebahagiaan itu sendiri. Langit di dalam dan di luar badan bersatu dalam jiwa.

Menjalani hidup emang "sekarang": harus berdamai dengan masa lalu dan tidak khawatir akan masa depan. Sekarang= bersatu dalam Jiwa.

Soal mudah dan sulit memang relatif. Tapi jalan yang sulit lagi mendaki kayaknya bisa jadi lebih berguna buat orang banyak. :D

Dari Tempat yang Tinggi
T.T.

DetakHIDUP mengatakan...

1. Satu milyard orang hidup, maka satu milyard pula percontohan kehidupan yang secara live disajikan oleh Sang Maha Hidup, bahkan lebih banyak dari itu.

Menjadi khalifah fil ardh bukanlah pilihan, benar banget, karena memang artikel ini tidak membahas hidup sebelum berkehidupan (hanya Allah yang mengetahui). Tetapi membahas yang lagi hidupkan, yaitu sang khalifah fil ardh sebagai percontohan.

2. Puisinya Mas Redra jempol. Jadi pengen berpuisi juga, kali.. jadi si burung yang lainnya.
Memilih bahagia adalah awal dari bahagia
Memasuki wilayah bahagia adalah berada di dalam bahagia
Merasakannya adalah kebahagiaan
Yakin.

3. Lakoni hidup saat ini dengan mawas diri, karena diri (nafs) selalu cederung (ghorizoh) kepada kejahatan (Yusuf: 53), amarah, sesal (al-Qiayamah: 2), agar “.. beruntunglah orang menyucikan jiwanya dan merugilah orang yang mengotorinya” (As-Syams: 9-10)

Masa lalu merupakan bukti-bukti dan catatan-catatan kesesuian dan temuan ketidak sesuaian perbuatan sang khalifah fil ardh, yang akan dimintai pertanggung jawabannya.

Masa depan adalah ujian dan cobaan dalam arti terbatas, yaitu saat ini yang ia jalani hingga mati. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 155)

4. Mudah dan sulit itu silih-berganti, bukannya relatif, seperti malam bertemu siang, dan seterusnya. “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Al-Insyiraah: 6)

Posting Komentar

 
 

POPULAR Detak Hidup

KOMEN Detak Hidup

BACA Detak Hidup

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner