Bila Lapar dan Haus Memanggil

Ketika muadzin memanggil dengan kumandang adzan ingatan kita pasti akan tertuju kepada shalat atau saat ramadhan menjelang kita langsung ingat puasa, zakat dan idul fitri, begitupun dengan idul adha kita akan teringat dengan qurban dan begitu seterusnya akan saling mengkait serta menyambung dari tahu terkini ke informasi berikutnya sampai habis.

Dan bila lapar dan haus memanggil kemanakah ingatan kita tertuju? Sudah tentu akan teringat dengan makan dan minum, bukan?

Tubuh raga sebagai bagian dari alam semesata akan senantiasa tunduk dan patuh atas segala titah Sang Maha Raja Pencipta jagat raya. Ketundukan dan kepatuhannya [tubuh] tak dapat disangsikan lagi. Selama duapuluh empat jam dalam sehari dia bekerja full tanpa henti bahkan dikala tidur dan sakit sekalipun dia tetap mempersembahkan layanan terbaiknya kepada Sang Penciptanya.

Kapanpun kita mau dan kapapun kita ingini untuk makan dan minum. Perut akan hayo saja “siap laksanakan segala perintah bos dan tuannya”. Dia siap menampung segala jenis makanan dan minuman seperti layaknya gudang saja begitu. Tak peduli barang tersebut halal atau haram, tak peduli waktu malam atau siang, tak penting siapa orangnya, tak pandang apa jabatannya, apalagi kelakuannya macam apa, perut... nrima saja.

Lapar dan haus memanggil-manggil mengingatkan kepada tuannya, memberitahu kepada tuannya bahwa ring tone berbunyi merupakan tanda telah masuknya pesan-pesan ke dalam inbox kita. Lalu, siapakah pengirim pesan-pesan itu? Bacalah!!!, Iqra bismi robbika ladzi khalaq. khalaqol insana min alaq.

[Al A'raaf:31].
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

[Thaahaa:81].
Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.

[An Nahl:114].
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.

[Al An'aam:142].
Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

[Al Baqarah:168].
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

[Al Baqarah:172].
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.

[Al Maa'idah:88].
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.

BOOKSearch: BEST SELLER BOOKS AND HOT NEW RELEASES? monggo :) KLIK DISINI (:   ««  Cara mudah cari referensi pustaka

Related Post



4 Komentar:

Much Tohar mengatakan...

menggunakan, menempatkan sesuatu dengan pas dan dengan cara yang benar. makanlah setelah kenyang dan berhentilah makan sebelum kenyang. 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman dan 1/3 untuk bernafas.. pas dalam komposisi sehingga mekanisme pencernaan bisa berjalan dengan seimbang..dan akhirnya semua lancar.itu termasuk belajar rukun pada diri sendiri...kapan saat makan, kapan saat minum, dan kapan saat puasa..salah satu bagian dari mekanisme alam semesta.

Cak mamad mengatakan...

Memang Tubuh ini diciptakan Allah swt untuk menampung (wadah) bagi manusia, seperti kata anda;

"Lapar dan haus memanggil-manggil mengingatkan kepada tuannya, memberitahu kepada tuannya bahwa ring tone berbunyi merupakan suatu pertanda telah masuk pesan-pesan ke dalam inbox kita. Lalu, siapakah pengirim pesan-pesan itu?"

Tubuh adalah pelayan bagi manusia, tubuh bukan aku.

Ya, luar biasa bahkan dengan mekanisme lapar dan haus...sebenarnya Allah telah mengirimkan pesan melalui respon tubuh dalam rasa lapar dan haus itu, sebuah pesan yang ditujukan kepada An Nafs manusia.

abdul mengatakan...

Komennya mas tohar dan cak mamad, melengkapi tulisan yang singkat ini. Trim’s, Ya.

Saat lapar dan haus menyapa, biasanya secara otomatis kita akan bergerak mencari makanan dan minuman. Bergerak mengikuti keinginannya, melangkah untuk memenuhi keinginannya [seleranya] yaitu makan dan minum.

Biasanya kita nuruti saja keinginan-keinginan itu, dan manut saja apa maunya si ingin-ingin itu, seperti kerbau yang dicongok hidungnya. Semestinya si mau atau si ingin itu kita yang kendalikan dan bukan sebaliknya kita dikendalikan oleh si ingin.

Bila ring tune berdering pertanda ada pesan yang masuk ke dalam inbox.
Lalu bacalah pesan itu.
Selanjutnya arahkan keinginan-keinginan itu sesuai dengan petunjuk pesan.

Much Tohar mengatakan...

penjelasan yang singkat, padat dan jelas mas. matur nuwun

Posting Komentar

 
 

POPULAR Detak Hidup

KOMEN Detak Hidup

BACA Detak Hidup

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner