Kasih Sayang

Potret kemiskinan, kefakiran dan kepapaan merupakan daya-daya pendobrak yang menembus ke dalam relung jiwa-jiwa, agar jiwa-jiwa itu terdorong dan mau dengan kerelaan mendermakan hartanya, supaya jiwa-jiwa itu terdorong untuk peduli mengorbankan waktunya, tenaganya dan juga pikirannya, adalah jiwa-jiwa yang tergerak dan terpanggil untuk mengalirkan kasih sayang ke dalam wadah yang tepat dengan sikap lembut dan baik.

Begitupun dengan bencana alam, gampa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, yang memporak-porandakan, yang meluluh-lantahkan sarana dan prasarana, merengut jiwa, anak-anak menjadi yatim dan piatu, orang tua kehilangan anaknya, kehilangan saudaranya dan rumahpun hancur luluh dalam sekejab. Pun sebagai daya dobrak, pendorong kasih sayang yang masih bersemayam di dalam hati agar mau keluar, agar mau peduli, agar mau berbagi, agar mau mengalirkan kasih sayangnya kepada saudara-saudarinya yang sangat membutuhkannya.

Setiap kejadian yang memilukan berdaya menyentuh jiwa, tak peduli siapapun orangnya, si kaya, si miskin, si pedagang, si pembeli, si pintar, si bodoh, si guru, si murid, pokoknya semua orang yang melihat, yang mendengar dan yang merasakan singkatnya adalah “mereka yang berhati”.

Hanya orang-orang yang berhati lunaklah yang tidak keras membatu dapat merasakan getaran kasih sayang-Nya, gerakan kasih sayang-Nya, yang langsung bersegera menyambut getaran dan gerakan dihatinya itu dengan mengalirkan kasih dalam mengasihi, mengalirkan sayang dalam menyayangi dan mengalirkan santun dalam menyantuni kepada sesamanya, kepada saudara-saudaranya yang sedang merasakan darita dengan linangan air mata dan kepiluan yang mendayu di hatinya.

Untuk itu, mari saudaraku kita berbagi sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita masing-masing. Mari kita ulurkan tangan atau memotivasi dengan lisan ataupun tulisan agar mereka tetap tegar dalam melewati episode hidupnya atau mendoakan mereka agar pulih sedia dari deritanya. “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih-mengasihinya, sayang-menyayanginya dan santun-menyantuninya, bagaikan satu tubuh yang jika satu anggotanya menderita sakit maka menderita pula keseluruhan tubuh”. [al-hadist]

BOOKSearch: BEST SELLER BOOKS AND HOT NEW RELEASES? monggo :) KLIK DISINI (:   ««  Cara mudah cari referensi pustaka

Related Post



0 Komentar:

Posting Komentar

 
 

POPULAR Detak Hidup

KOMEN Detak Hidup

BACA Detak Hidup

 

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner